loading...
Go Back
#LetMeTellYouAStory: Pernah enggak kamu iri dengan orang lain? Malah mungkin sepanjang waktu kita suka bertanya tanya, "Kenapa si A begini, kenapa aku enggak bisa kayak dia?".Masa masa itu sudah pernah saya lewati dengan satu konklusi: Kamu adalah kamu. Saya adalah saya. Jalur nasib kita sudah sejak awal dituliskan tiada yang sama, maka sesungguhnya itu pertanda bahwa diri kita itu diciptakan berbeda beda. Namun tentunya jauh lebih mudah membandingkan diri dengan orang lain ketika ada yang diberi nikmat lebih..Salah satunya aja yang paling sederhana: saya sering dicap negative thinking. Sementara hampir seluruh teman saya adalah orang orang yang optimis, saya pintar mencongkel hal yang tak terlihat oleh lensa mereka. Sudut pandang selalu meragukan segala sesuatu dianggap "negatif," padahal jika saja mereka mau melihat dari lensa saya, mereka tidak akan melakukan judgement sepihak. Orang skeptis tidaklah seperti stigma masyarakat pada umumnya. .Karena itulah saya menganggap mereka lucu (secara sarkastik saya ngomong gini) ketika mereka menyebut dirinya open minded, kenyataannya ....Saya enggak lagi nyindir, btw. Tapi rasanya perlu ada obrolan dari hati ke hati untuk bisa memahami bagaimana sesungguhnya dunia orang skeptis dan realis. Toh keberadaan kami di sini untuk melengkapi, kan? Selengkapnya bisa kamu baca di highlight story berjudul "Realist" #clozetteid
Advertisement