PEMDAPAT SOAL LOCKDOWN or not & banyaknya PEMUDIK. Jujur..ga bisa hitam putih nanggepinnya selama pemerintah Indonesia blom siap..Mereka itu banyak yang unpaid leave. Ga punya uang!Di kota mau makan apa? Bayar kos/kontrakan pake apa? Mau usaha, perekonomian tak mendukung juga..Mungkin pilihannya antara mati coid kelaparan or mati covid di rumah tapi ga sendirian.Egois karena pulang? Boro-boro mikir orang lain, mikir diri sendiri aja mereka bingung..Satu sisi pengen protes, kok egois ga mikirin orang lain yang bisa kena imbas?.Tapi bisa apa? Ga bisa bantu mereka juga:(Satu dua orang mungkin bisa, tapi tidak ribuan/jutaan.Semua bantuan selama ini (makanan, sembako, dll) kemungkinan hanya bantu sehari dua hari hidup mereka or mentok seminggu. Itupun tidak merata semua dapat..Pemerintah? I don't think (saat ini) bisa/mau nanggung kebutuhan mereka juga:(Harus ada detail sensus, dan subsidi khusus. Kalaupun sekarang ada, mungkin syaratnya aja udah bikin rempong..Yang didata hanya yang pernah tercatat di perusahaan, padahal dampaknya ke mana-mana, ke mereka yang susah bertahan karena kerjaan harian. Atau penjual, atau ojol, atau freelancer..Lockdown pun begitu. Oke lockdown, tapi..Indonesia tidak siap. Tidak ada subsidi untuk menanggung biaya hidup warga yang di-lockdown. Sudah pasti tidak bisa diredam karena mereka butuh cari uang, cari makan. .Kata yang miskin/menengah ke bawah: lebih baik mati usaha cari uang daripada mati kelaparan.Kata yang kaya/menengah ke atas: lebih baik mati berjuang bertahan #dirumahaja daripada mati covid..Semua berubah karena duit. Beda ekonomi, beda point of view. Beda perjuangan. Kalau pernah jadi keduanya, pasti paham bener. #covid19 #corona #lockdown #clozetteid