Fashion

“Eyevolution” Show By MAKE OVER

by Pradnya Cinantya on 22 Mar, 2016
Clozette Star

Sumber Foto: PradnyaCinantya
MAKE OVER, brand kosmetik ternama asal Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung dunia fashion. Kenyataannya bahwa makeup dan fashion sekarang tidak terpisahkan dan selalu berjalan berdampingan menciptakan ide untuk mengkolaborasikan makeup dengan fashion melalui fashion show bertajuk “Eyevolution”
Fashion show ini diberi judul “Eyevolution” untuk merayakan 2 hal sekaligus, yaitu dirilisnya 7 warna eyeliner baru dari MAKE OVER dan evolusi fashion dari desainer-desainer muda Indonesia yang karyanya semakin diakui dunia.
Evolusi menciptakan hal-hal baru, tanpa melupakan hal-hal lama. Sama seperti fashion, kita mengenal istilah tren selalu berulang. Benar, karena tren kadang melihat ke belakang sebagai inspirasi untuk dikerjakan saat ini untuk menciptakan prediksi tren masa depan. Proses evolusi begitu unik, mampu melibatkan semua lini masa untuk membuat satu perkembangan.
Sumber Foto: makeoverid
Sesuai dengan tema evolusi, Fashion show “Eyevolution” menampilkan perjalanan waktu perkembangan fashion. Mulai dari masa-masa awal, saat manusia mulai sadar bahwa bumi itu bulat dan dapat diekplorasi, masa kini dimana kita hidup, hingga masa depan yang modern dan futuristik. 
Untuk memvisualisasikan tiap-tiap masa itu, MAKE OVER bekolaborasi dengan 3 desainer muda berbakat dari Indonesia yang masing-masing telah mencapai kesuksesan hingga tingkat internasional, yaitu Felicia Budi dari fbudi, Patrick Owen, dan Ardistia Dwiasri dari Ardistia New York.

The Age of Discovery oleh fbudi

Sumber Foto: PradnyaCinantya
Perjalanan waktu dimulai dengan koleksi bertajuk “The Age of Discovery” karya Felicia Budi dari fbudi. Koleksi ini terinpirasi pada masa ketika kerajaan Spanyol dan Portugis berlomba-lomba mengirimkan armadanya untuk mengeksplorasi bumi dan menemukan dunia baru. Penggambaran masa lalu ini dilakukan dengan menerapkan palet warna pekat hitam dan burgundy. 
Menurut Felicia, pemilihan warna ini sekaligus sebagai metafora bahwa semua warna-warni kehidupan pada awalnya bermula pada satu warna saja. Ia mendapatkan gambaran penggunaan warna pada masa itu dengan mempelajari lukisan-lukisan dan karya seni yang diciptakan pada era tersebut.

The Age of Enlightenment oleh Patrick Owen

Sumber Foto: PradnyaCinantya
Perjalanan waktu dilanjutkan dengan koleksi “The Age of Englightenment” dari Patrick Owen yang menggambarkan masa-masa ketika fashion terus berkembang mengikuti jaman hingga relevan dengan tren saat ini. 
Patrick Owen mengambil inspirasi yang unik, yaitu kehidupan jalanan Jakarta, yang ia tuangkan melalui penggunaan teknik print untuk membuat ilustrasi monumen ternama, budaya dan tradisi khas Jakarta di atas bahan-bahan denim, katun dan polyester yang kasual. Ia memilih palet warna hitam, biru dan aksen warna neon seperti orange dan toska yang dinamis untuk mempertegas kesan urban pada koleksinya.

The Age of Space oleh Ardistia New York 

Sumber Foto: PradnyaCinantya
“Eyevolution” ditutup dengan koleksi rancangan Ardistia Dwiasri dengan labelnya Ardistia New York yang penuh imajinasi tentang masa depan. Bertajuk “The Age of Space”, koleksi ini terinspirasi oleh kemajuan teknologi modern yang sophisticated namun membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan simpel. Kesan futuristik begitu terasa dengan desain geometris yang simpel dan sleek. 
Ardistia memilih bahas jaquard, organza, dan mesh, tentu saja dalam palet warna warna putih, hitam dan silver yang sangat lekat dengan dengan image futuristik. Sebelum menampilkan koleksinya, Ardistia mengungkapkan bahwa ia ingin memberikan rancangan yang melambangkan kemurnian dan keabadian dengan sentuhan kemewahan.