Fashion

Fashion Catches Disco Fever

by Diva Apresya on 10 Aug, 2015

Fashion era 70-an kembali hadir lewat tayangan televisi yang disajikan oleh Fashion One. Program televisi yang mencakup fashion, hiburan, dan lifestyle ini menayangkan perkembangan fashion dunia yang kembali ke masa glam rock, lava lamps, dan roller disco. Permainan warna dan corak disko, serta paduan warna hitam yang memberi kesan rock, memberi ciri khas yang sangat melekat pada era 70-an. Para desainer dunia pun turut serta membangkitkan fashion di tahun tujuh puluhan: Ready-to-Wear: Seventies Revival.

Berikut ini karya fashion era 70's dari 4 desainer ternama di dunia.
Tren fashion dunia selalu bersirkulasi. Dan, pada tahun 2015 ini dunia fashion mengalami flashback ke era tujuh puluhan. Peragaan busana Paris Fashion Week Spring Summer 2015 pun menjadi peluang bagi para desainer untuk menghadirkan tema “In The Band”. 
Sebagai bentuk apresiasi terhadap ‘rock and roll’, Dries van Noten mengangkat kembali baggy trousers dengan corak jacquard dan pola patchwork-like, atasan breezy chiffon, serta midi dress yang glamor. 
Louis Vuitton ikut menghadirkan rock ‘n’ roll frocks, velvet trousers, dan mismatched leather skirts yang digemari oleh para iconic figure di tahun 70-an.
Peragaan busana di Milan dan Tokyo juga mengambil bagian untuk mengusung kembali era fashion tahun tujuh puluhan dengan sentuhan disco yang kental. Peragaan busana pada dua Negara tersebut mengangkat tema “Saturday Night Fever”. 
Henry Holland, desainer asal Inggris membawa nuansa glam dengan koleksi glittery eye make up, kain berwarna logam, dan corak psychedelic dengan ragam warna-warna terang. 
Sedangkan keseksian fashion pada era 1970 dipilih oleh Emilio Pucci, desainer Italia, dengan mengangkat tema seorang gadis remaja yang beranjak dewasa dan gemar berdisko. Deep V dresses dan disco pantsuit pun dihadirkan dalam warna merah dan salmon yang lembut.