Fashion

Gerakan 'Made In Indonesia' Dalam Trend Show 2017

by Cynda Adissa Lianita on 01 Sep, 2016
Content Writer

Sebuah perhelatan tahunan dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) kembali digelar. Trend Show 2017 siap memaparkan trend forecast untuk tahun mendatang pada 8-11 November 2016. Tahun ini menjadi kali ke-30 untuk IPMI menyelenggarakan Trend Show dan siap didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). 
Kali ini IPMI mengangkat 3 anggota baru, yaitu Andreas Odang, Auguste Soesastro, dan Stella Rissa. Hal ini menjadi harapan bagi para pengurus IPMI agar kedepannya semakin banyak desainer profesional yang bergabung. IPMI sebagai wadah bagi para desainer juga akan turut bekerja sama dengan para desainer untuk mengangkat industri mode Indonesia.
Selain ketiga desainer yang baru bergabung, beberapa desainer ternama juga akan ikut berpartisipasi memamerkan karya mereka di Trend Show 2017. Mereka adalah Barli Amara, Carmanita, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Era Soekamto, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Sutanto Danuwidjaja, Tuty Cholid, Widhi Budimulia, Yogie Pratama, dan Yongki Budisutisna. 
Sebagai wujud nyata kecintaan terhadap produk dalam negeri, IPMI menghadirkan gerakan ‘Made in Indonesia’ dalam sebuah parade yang akan ditampilkan pada pembukaan Trend Show 2017. Selain parade, “Made in Indonesia” juga dibuat dalam rangkaian program seperti, pameran karya desainer mode terbaik Indonesia yang dikurasi oleh IPMI, pop-up store dari koleksi merek ready-to-wear ternama di Jakarta dan anggota IPMI, dan fashion film screening yang akan diselenggarakan oleh VISIONARe, sebuah fashion film platform di Qubicle.id.
“Sebagai orang kreatif, kita harus bisa meningkatkan kualitas produk untuk bisa berkompetisi dengan barang-barang internasional yang ada di Indonesia. Kami berharap dapat mengajak orang-orang untuk bangga menggunakan produk dengan label ‘Made in Indonesia’, sehingga kita dapat menguasai pasar lokal. Local now, global later”, tutur Triawan Munaf. 
Tema utama dari Trend Show 2017 adalah LOVE. Kata LOVE dipilih karena dianggap mampu menyatakan rasa cinta desainer yang berpartisipasi terhadap profesi dan negara bahwa passion tidak berubah setelah melewati 30 tahun perjalanan IPMI.