Fashion

Inspirasi #OOTD Untuk JFFF 2015

by on 25 May, 2015

#OOTD (Outfit of the Day) menjadi inspirasi bagi Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) kali ini. Diadakan pertama kalinya sebagai bentuk kerjasama JFFF dan Studio One, JFFF #OOTD mengedepankan tren yang dianggap menarik oleh anak-anak muda pecinta mode di Indonesia, dengan menampilkan sejumlah brand karya desainer muda yang sangat berpengaruh di kalangannya. Dikenal dengan pengaruhnya pada kaum muda dan memadu padankan gaya masa kini, brand seperti Aesthetic Pleasure, Argyle & Oxford, Avanava, Monstore, SE by Sere, dan Swank, memberikan inspirasi harian bagi para fashionista, sesuai karakter pribadi masing-masing.

Aesthetic Pleasure sebenarnya lebih mengarah pada design project daripada fashion brand. Putri J.  Ghariza, sang desainer, memulai koleksinya setelah menyelesaikan studi graphic design. Ia banyak menerapkan potongan seasonless yang dipertemukan oleh pengaruh besar dari budaya kaum muda dengan menggunakan teori dan teknik desain grafis. Capsule collection projekt 03 yang ditampilkan pada ajang JFFF, 24 Mei 2015 lalu, bertema ‘Black Sun Rising’, terinspirasi oleh lirik lagu dari band Death of June. Seperti pada koleksi Aesthetic Pleasure sebelumnya, pendekatan koleksi ‘Black Sun Rising’ ini menyajikan karakter yang intim dan terbuka, dengan tetap menggenggam esensi budaya kaum muda, yaitu koleksi berdasarkan music-centric sense.

Nama brand Argyle & Oxford terinspirasi oleh pola rajutan, Argyle, dan sepatu klasik, Oxford. Prinsipnya, bila dua hal klasik itu dikenakan secara bersamaan, maka akan menghasilkan penampilan yang unik dan beda. Itulah cerminan koleksi brand Argyle & Oxford. Koleksi Pre-Fall 2015 kali ini adalah jajaran koleksi yang menjadi penanda transisi dari Spring/Summer ke Fall/Winter season. Koleksi slouchy coats, oversized hodies, dan jaket biker yang keren bisa ditemukan di sini. Bahan-bahan yang digunakan berkisar pada Japanese cotton, interlock, knit fabric, cotton twill, canvas, acrylic wol, dan faux fur dengan sentuhan khas Argyle & Oxford, kancing dan resleting emas dilengkapi dengan bordiran.

Flower Disruption’ menjadi tema printed collection SE, yang terinspirasi dari rangkaian bunga era Renaissance. Keromantisan yang dibawa oleh Édouard Manet, impressionist artist, di era Medieval tampak sempurna diterjemahkan olehnya. SE membawa tone yang gelap sebagai aksentuasi, serta palet warna yang kuat untuk mengubah interpretasi yang bersifat ‘cantik’. Palet warna seperti maroon, peach, deep pink blush, dan crème, bercampur dalam nuansa dramatis, tetapi juga memberi rasa nyaman pada perempuan. Modernitas selalu menjadi spirit SE, dengan memilih bahan polyester yang tebal menjadi pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan setiap perempuan agar terlihat modern.

Sementara itu ‘Helter Skelter’ menjadi tema SWANK, yang terinspirasi dari permainan ala British. Susunan busana high street modern yang wearable dengan kombinasi print berkualitas tinggi dengan ilustrasi dari illustrator berbakat, Filikh Raja, yang terinspirasi dari transisi kehidupan jaman sekarang. Hitam dan putih masih menjadi warna utama pada koleksinya, dengan menggunakan bahan yang sesuai untuk siang dan malam, seperti katun, linen, twill, duchess, wol, dan satin silk. JFFF #OOTD tidak hanya memperlihatkan tren tahun ini, tetapi juga diyakini bisa meningkatkan pergerakan fashion Indonesia di masa akan mendatang.