Fashion

Konsep Fesyen Etis Dan Berkelanjutan Mewarnai Panggung ISEF 2019

by Viena Rissanty on 22 Nov, 2019
Community Executive

Tahukah kamu bahwa dunia fesyen merupakan salah satu industri yang tercemar di dunia. Berdasarkan data World Economic Forum, industri fesyen mengakibatkan dampak negatif seperti kualitas lingkungan dan upah pekerja murah serta kondisi kerja yang buruk. Saat ini kesadaran masyarakat akan hal tersebut mulai meningkat, sehingga industri fesyen merubah konsepnya menjadi fesyen Etis dan berkelanjutan. 
 Fesyen etis dan berkelanjutan sendiri memperhatikan seluruh rantai pasokan dan siklus garmen, meliputi sumber, proses produksi, hingga etika kerja, kesejahteraan tenaga kerja, dan pengelolaan limbah lingkungan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan telah melakukan fesyen etis sejak dulu dengan menggunakan warna alami dari tanaman dalam pembuatan batik. Fesyen etis dan berkelanjutan mendukung Indonesia menjadi pemain industri halal global melalui perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Perhelatan yang bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) mempersembahkan “Sustainable & Ethical Fashion”.
Setiap harinya “Sustainable & Ethical Fashion” menampilkan rangkaian fashion show yang terdiri dari tiga sesi. Seperti “The Purun” berkolaborasi dengan Vivi Zubedi dari IKRA Indonesia, Itang Yunasz dengan tema Nusantara untuk Dunia yang menggunakan songket dari Sumatera Barat, Deden Siswanto dengan tema AlamTerajam, dan masih banyak lagi. Berikut tampilan dari fashion show Sustainable & Ethical yang bisa menjadi inspirasimu.