Fashion

Langkah Baru Istituto Di Moda Burgo Dalam JFW 2018 Bersama Ali Kharisma

by Cynda Adissa Lianita on 20 Oct, 2017
Community Executive

Sebagai institusi mode asal Italia satu-satunya di Indonesia, Istituto di Moda Burgo memiliki misi besar untuk membekali para pelajarnya (Burgonians) agar mampu merancang busana tetapi juga berkompeten dalam skala internasional. Salah satunya, Istituto di Moda Burgo Indonesia selalu membuka kesempatan agar para pelajarnya berpartisipasi dalam perhelatan mode Indonesia dan belajar langsung dari para pelaku industrinya, sembari mengimplementasikan metode pengajaran didaktik dari Milan, Italia yang lebih menekankan kualitas proses pengerjaan dibandingkan teori. 
Ada yang spesial di tahun ini, Istituto di Moda Burgo Indonesia menggandeng desainer kenamaan, Ali Charisma, untuk memberikan mentorship atau pembekalan khusus bagi enam Burgonians yang akan mempresentasikan koleksi terbarunya pada perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2018 mendatang. Ali Charisma selaku pendiri dan ketua Indonesia Fashion Chamber adalah sosok tepat yang dipercaya untuk membagikan visi, misi dan pengalamannya selama lebih dari 15 tahun di industri retail dalam maupun luar negeri.
Ada enam Burgonians yang berkesempatan menampilkan karya mereka di perhelatan JFW 2018, yaitu Raegita Zoro, Shahira melalui label tas KYRA, Eleska Paradis melalui label busana PADI, Jessica Welia Halim, Rilya Krisnawati melalui label perhiasan JUMPANONA dan Julianto. Keenam Burgonians tersebut memiliki konsep kuat yang berbeda satu sama lain. Hasil karya pembekalan khusus bersama Ali Charisma menjadi koleksi berkualitas yang siap pakai dipresentasikan untuk pertama kalinya dalam sebuah konferensi pers eksklusif, berlokasi langsung di dapur kreatifinya: Istituto di Moda Burgo Indonesia, dan didukung oleh Lucaffe, Dolomia dan MAC Cosmetics. 
Istituto di Moda Burgo Indonesia adalah satu-satunya institusi mode di Indonesia yang memiliki Milan 1+1 dan Milan Enrichment Program, dimana para pelajar berkesempatan untuk melanjutkan studi ke Milan, Italia. Guna mempermudah adaptasi Burgonians terhadap budaya setempat kelak, pemerintah Italia melalui pusat studi kebudayaannya di Indonesia yaitu Istituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta memberi dukungan melalui pembekalan bahasa Italia dan pengenalan budaya Italia.