Fashion

Mengenal Etika Dalam Dunia Fashion

by Cynda Adissa Lianita on 06 Sep, 2016
Content Writer

Sumber foto: @iethicalfashion
Dunia fashion Indonesia terus berkembang. Puluhan bahkan ratusan desainer terus melahirkan karya-karya terbaru mereka demi memenuhi hasrat kreativitas yang tiada henti dan permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Masyarakat dari berbagai kalangan tentu saja memiliki standar tersendiri untuk menentukan pakaian, brand, bahkan harga pakaian yang mereka mau. Sama seperti kamu, terlalu mudah mendapatkan pakaian disekelilingmu.
Pernahkah kamu memikirkan siapa orang-orang dibalik pakaian yang kamu kenakan? Bukan tentang siapa desainernya, tapi tentang siapa yang mengolah bahan baku menjadi seutas tali, sehelai kain, dan sepasang pakaian. Lain lagi jika membahas pada persoalan tren dan desain rancangan. Siapa saja yang bekerja hingga terwujudnya pergelaran busana yang spektakuler? Lagi lagi, hanya brand atau desainer yang menjadi sorotan, padahal perhelatan tersebut tidak akan terselenggara tanpa dukungan banyak pihak di belakangnya.
Sumber foto: ClozetteCrew
Saat ini masih belum banyak orang-orang yang memerhatikan etika dalam dunia fashion. Namun, beberapa desainer dan brand tanah air mulai menunjukkan kepedulian terhadap ethical fashion seperti Ali Charisma (National Chairman IFC), Lenny Agustine (pelaku fashion dan ketua International Ethical Fashion), Bai Soemarlono, Sadikin Gani (pengamat ethical fashion), dan Euis Saedah (Dakranas).
Tidak sampai di sini saja, mengusung tema talkshow dan media gathering "Moving Together in Fashion Ethic", Indonesia Fashion Chamber dan Traya Indonesia akan menggelar perhelatan International Ethical Fashion pada 17-20 November 2016 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Mata rantai dalam industri fashion memang sangat kompleks. Proses produksi saja sudah melibatkan petani saat penanaman kapas kemudian dipintal menjadi benang, ditenun, dijahit hingga menjadi busana siap pakai oleh perusahaan garmen. Proses ini kembali dipertanyakan. Apakah sudah berjalan dengan sesuai dan apakah sudah memakmurkan seluruh pihak yang terlibat?
Sumber foto: @iethicalfashion
Hal ini memicu lahirnya sebuah forum, yaitu Ethical Fashion Forum untuk merumuskan konsep ethical fashion sebagai proses produksi dengan pendekatan yang memaksimalkan manfaat kepada banyak orang dan komunitas serta mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. 
Tidak banyak yang mengetahui kenyataan pahit bahwa produk brand ternama dengan harga setinggi langit justru diproduksi di negara-negara miskin dengan upah buruh yang sangat rendah. Kondisi ini tidak lepas dari kehadiran fast fashion yang mengutamakan pergantian mode dan produksi besar dalam setiap jenis item yang dibuat. Bisnis fast fashion ini sendiri lebih mengutamakan peningkatan kapasitas dan percepatan produksi daripada kualitas. Beberapa brand populer yang menganut model bisnis ini, yaitu Zara, H&M, Forever21, dan Topshop.
Sumber foto: @iethicalfashion
Tanpa disadari, kaum buruh sekaligus konsumen terkena dampak serangat fast fashion. Harga murah, pergantian tren yang sangat cepat membuat konsumen menjadi lebih konsumtif. Sumber daya alam pun juga terkena dampak pencemaran lingkungan dari industri tekstil. Air tercemar dan emisi terbuang dalam distribusi pakaian membuat sumber daya manusia dan alam dipastikan tidak dapat lagi memenuhi perilaku yang kian konsumtif.
International Ethical Fashion:
Sumber foto: @iethicalfashion
Sebuah gerakan yang mendukung fair trade dan industri fashion yang sustainable khususnya Indonesia. IEF digagas oleh Indonesian Fashion Chamber yang bekerja sama dengan Traya Indonesia. Sejumlah 16 fashion show akan membawakan keragaman koleksi ready-to-wear yang berbasis pada konsep lokal, sustainable, dan ethical hasil karya desainer dan brand lokal dari berbagai style. Tidak luput dari exibition (pameran dagang) dengan menghadirkan lebih dari 250 brand yang mempertemukan para kreator fashion di negeri ini dengan para customer dan buyer potensial dari berbagai negara.

Latest Articles
Kolaborasi Limited Edition untuk Summer yang Penuh Warna
30 Apr, 2024
Cooljapan , Style & beauty