Fashion

Sayang Sandang, Sayang Alam: Peduli Sampah Tekstil

by Viena Rissanty on 15 Mar, 2021
Community Executive

Sampah merupakan salah satu permasalahan di Indonesia yang menjadi sorotan utama. Pasalnya, setiap tahun timbunan sampah diperkirakan mencapai hitungan ton. Banyak sekali sampah yang tak dapat didaur ulang atau belum mendapatkan pengolahan yang tepat. Salah satu yang menyumbang sampah terbesar setiap tahunnya adalah dunia tekstil. Banyak industri fast fashion yang mengikuti tren dan memfasilitasi konsumen untuk membeli lebih banyak pakaian dengan harga yang terjangkau sehingga mengakibatkan akumulasi limbah fesyen terus meningkat.
Sejauh Mata Memandang (SMM) sebagai brand fesyen dan agen perubahan berkomitmen untuk menjadi label yang lebih bertanggung jawab dengan keadaan alam sekitar. Untuk meningkatkan kesadaran para konsumennya, SMM menggelar pameran bertajuk “Sayang Sandang, Sayang Alam” yang menceritakan tentang darurat sampah tekstil. Disponsori oleh TACO dan Ashta District 8, pameran SMM berlangsung sejak yangga 6 Maret – 6 April 2021 di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan.
“Sebagai merek fesyen dengan konsep slow fashion, salah satu cara kami mengurangi sampah tekstil, adalah dengan menciptakan sandang dari bahan yang dapat terurai, memanfaatkan sisa kain produksi, melakukan program daur ulang dan modifikasi nilai guna dari kain. Komitmen ini merupakan langkah nyata kami untuk mengajak konsumen membantu menyelamatkan lingkungan kita”, tutur Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif SMM.
Pameran Sayang Sandang, Sayang Alam tentunya mengutamakan protokol kesehatan dengan mewajibkan setiap pengunjungnya menggunakan masker. Tentunya selama pameran berlangsung pengunjung harus menjaga jarak, membatasi interaksi, dan menjaga kebersihan tangan. Pameran SMM mengedukasi dengan memberikan informasi fakta mengenai sampah tekstil. Tak hanya memberikan edukasi, SMM juga bekerja sama dengan Pable Indonesia untuk mendaur ulang pakaian yang sudah tak layak yang akan dijadikan kain baru.
Kamu dapat turut berpartisipasi dengan mendonasikan pakaianmu dan mengirimnya ke kotak peduli sampah tekstil selama pameran berlangsung. SMM juga didukung oleh Wardah dan Syah Establishment untuk memilah pakaian kembali dan didayagunakan atau disumbangkan kepada yang membuthkan. Tak luput dari dukungan partner, SMM bekerja sama dengan Felix Tjahyadi selaku konseptor Lynx Films, Mata Studio, Magnifique, Davy Linggar, Wardah, Pable Indonesia, Syah Establishment, dan Greenpeace.