7 Kegiatan Seru Yang Bisa Kamu Lakukan Di Monumen Nasional (Monas) Jakarta

Sebagai anak asli Jakarta, saya belum pernah benar-benar mengeksplor Monumen Nasional (Monas). Padahal tempat ini merupakan tempat sejarah sekaligus simbol ikonik Ibu Kota DKI Jakarta. Untuk menjawab rasa penasaran, saya pun memutuskan untuk menghabiskan akhir minggu saya untuk mengunjungi monumen yang berada di pusat Kota Jakarta ini.

Ada banyak sarana transportasi yang bisa digunakan untuk menuju ke Monas. Domisili yang berada di Jakarta Timur (berbatasan dengan Bekasi) pun bisa menjangkau Monas dengan mudah, meskipun saya harus berganti alat transportasi. Saya menggunakan jasa transportasi ojek online dari rumah mennuju halte Transjakarta Kampung Melayu. Saya naik Transjakarta dengan rute ke arah Grogol dan berhasil turun tepat di depan Monas, tepatnya di halte Transjakarta Monas.

Setelah puas mengekplorasi monumen ini, berikut ini saya merangkum tujuh kegiatan seru yang bisa kamu coba saat berkunjung ke Monas.

Berfoto di depan Monas tentu menjadi hal yag sagat wajib dilakukan. Apalagi jika kamu hobi untuk mengunggah foto-fotomu di media sosial. Selain menambah konten yang menarik, kamu juga bisa menyebarkan pariwisata menarik Jakarta kepada teman-temanmu di media sosial. Bahkan bisa terkenal hingga mendunia jika fotomu menjadi viral di media sosial.

Bukan hanya sebagai tempat wisata, Monas juga merupakan museum bersejarah yang bisa kamu jadikan sarana pembelajaran. Museum ini berisi diorama-diorama yang memperlihatkan peristiwa-peristiwa penting di Indonesia. Ada banyak sekali kejadian-kejadian penting yang dilalui untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Hebat sekali ya para pahlawan Indonesia! Selain itu pada tembok bagian luar Monas juga terdapat pahatan-pahatan yang berisi cerita sejarah Indonesia.

Monas tidak hanya bisa dinikmati dari sudut luarnya saja. Saya pun ikut menikmati Monas dari bagian puncak tertingginya. Untuk naik ke atas, saya dan para pengunjung lainnya harus mengantri karena lift yang sangat terbatas. Saat berada di atas Monas saya merasa takjub. Saya dapat melihat pemandangan Jakarta sekitar Monas dengan teropong yang tersedia. Suasana di atas Monas dan teropong ternyata sedikit mengingatkan saya pada Namsan Tower Korea. Haha.

Fun fact: bagian “atas Monas” yang selama ini kita kunjungi ternyata bulan bener-bener di atas Monas. Tempat tersebut adalah bagian pelataran atas aja. Sedangkan “api emas” masih berada di atasnya. Tips: kalau ingin naik ke atas Monas sebaiknya datang sepagi mungkin. Semakin siang kamu datang, antriannya pun akan semakin mengular.

Matahari semakin terik, setelah puas berkeliling di area Monas, saya pun memutuskan untuk menyantap makan siang di Lenggang Jakarta. Bentuknya seperti food court, terletak di dekat pintu barat Monas. Makanan yag tersedia juga cukup beragam, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan khas Jakarta dan tersaji dengan harga normal. Rasanya pun juga cukup enak. Lenggang Jakarta tidak menerima pembayaran tunai, harus menggunakan kartu Mandiri e-money. Tidak memiliki atau lupa membawa e-money? Pssst.. ada lho beberapa penjual yang bersedia 'meminjamkan' e-money mereka. Jadi, kamu hanya perlu membayar tunai sesuai dengan harga makanan, dan kamu bisa tap kartu menggunakan e-money si penjual.

Masih berada di Lenggang Jakarta, selain makanan, area ini juga menjual berbagai macam barang dengan ilustrasi Jakarta. Ada juga beberapa pajangan yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.

Tidak hanya keindahan Monas pada pagi dan siang hari saja yang dapat dinikmati. Saat malam hari, Monas memiliki pertunjukkan spesial, yaitu air mancur. Atraksi air mancur ini tidak disajikan setiap malam, tapi ada jadwal tertentu yang biasanya disebarkan oleh pihak Monas.

Jadi, siapa yang tertarik untuk mengeksplor Monas lebih mendalam lagi?