Damarwulan
Langendriyan Damarwulan
mengisahkan perjuangan dan kesungguhan hati pemuda Damarwulan ketika dilantik
sebagai senapati Majapahit untuk menundukkan adipati Menakjinggo, dari
Kadipaten Blambangan. Kadipaten sendiri adalah sebuah daerah yang dikuasi oleh
adipati, yang tingkatannya lebih rendah dari kesultanan. Pada pagelaran
Padnecwara, terdapat tiga adegan, yaitu Majapahit, Taman Blambanganm dan
Menakjinggo leno (kematian Menakjinggo). Gerakan dan tarian ini ditata oleh
Rury Nostalgia – Djoko Suko Sadono.
Catur Sagatra
Tarian yang menggabungkan tari
dan gending, Catur Sagatra menggambarkan spirit persatuan empat keraton. Dari
sisi kebudayaan, keraton Kasunan Surakarta, Kasultan Yogyakarta, Puro
Mangkunegara, dan Puro Pakualaman memiliki adat dan tradisi yang berbeda meski
dulunya merupakan satu dinasti kerajaan Mataram.
Sancaya Kusumawicitra
Terdapat tiga versi, Padnecwara
menampilkan Sancaya Kusumawicitra yang dikembangkan oleh S. Ngaliman
(almarhum). Tarian Sancaya Kusumawicitra menggambarkan pertarungan Prabu
Sancaya dari kerajaan Nusarukmin dan Prabu Kusumawicitra dari kerjaan Mamenang
dalam kisah Wayang Madya. Pertarungan ini dimenangkan oleh Prabu Kusumawicitra
yang dikenal juga sebagai Sri Aji Pamasa dalam kisah Wretta Sancaya.