Lifestyle
Sumber foto: @cynthiaramlan
Mengulang keseruan di Surabaya
akhir tahun 2018 kemarin, Parenting Club kembali diadakan di Ibu Kota tanggal 19 Januari 2019 lalu. Bertempat di
Miniapolis Plaza Indonesia, tema “Sudahkah
Si Kecil Tumbuh Kembang Sesuai Usianya?” kembali menjadi topik utama.
Bedanya, kali ini si Kecil ikut terlibat dalam berbagai aktivitas interaktif.
Penasaran bagaimana serunya? Yuk, simak ulasan di bawah ini.
Pagi itu, acara dibuka dengan
presentasi dari Dr. dr. Ahmad Suryawan,
SpA(K), Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri
Sosial. Dokter yang akrab disapa Dr. Wawan ini menjelaskan bahwa tumbuh kembang
si Kecil terus bergulir sejak ia di dalam kandungan, lahir, hingga mencapai
usia 18 tahun.
- Usia 0-1 tahun, si Kecil mulai menggunakan
inderanya seperti penglihatan, pendengaran, dan perabaan
- Usia 1-6 tahun, si Kecil mulai menggunakan
motorik kasar (beraktivitas dengan otot besar seperti berjalan dan melompat),
motorik halus (beraktivitas dengan otot halus seperti meraih mainan, atau
menulis dengan pensil), bicara-bahasa (memiliki kemampuan untuk berekspresi dan
menyalurkan ide secara verbal), serta sosialisasi-kemandirian (kemampuannya untuk
mengerjakan sesuatu sendiri, dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya)
- Usia 6 – 18 tahun, akan ada dua hal yang
memengaruhi tumbuh kembang si Kecil, yakni kecerdasan dan perilaku yang mulai
terbentuk
Usia 1-6 tahun merupakan periode emas si Kecil, dimana sel-sel otaknya sedang berkembang secara pesat. Oleh karena itu, keempat aspek tumbuh kembang seperti motorik kasar, motorik halus, bicara-bahasa, dan sosialisasi-kemandirian saling membutuhkan dan berkembang secara beriringan. Jika keempat aspek ini sudah bersinergi, akan terbentuk kehebatan akal, fisik dan sosial di Kecil.
Sebelumnya, kehebatan akal,
fisik, dan sosial telah dijelaskan secara singkat di sini. Sama seperti empat aspek yang tadi dijelaskan, kehebatan akal, fisik, dan
sosial juga tak bisa dipisahkan satu sama lain. Si Kecil diharapkan dapat
menguasai kehebatan akal, fisik, dan sosial dengan seimbang karena sinergi
antara ketiganya memengaruhi tumbuh kembang si Kecil setelah periode emas.
Dr. Wawan juga menjelaskan bahwa
proses sinergi akal fisik sosial membutuhkan campur tangan dari orangtuanya
secara rutin sejak dini. Mam perlu memantau secara komperhensif dan kontinyu. Dua
hal yang ditekankan Dr. Wawan ketika Mam melakukan pemantauan adalah:
1. Secara
alami dan menyenangkan, tanpa ada pemaksaan. Pemantauan dapat diselipkan di
kegiatan sehari-hari seperti saat bermain, memberi makan, atau memandikan
2. Terdokumentasi.
Mam perlu mencatat secara rutin mengenai perkembangan si Kecil, baik melalui
buku KIA, KMS, dan media lainnya
Setelah proses pemantauan, hal berikutnya yang perlu Mam lakukan adalah
memberi stimulasi kepada si Kecil
melalui pengalaman sensoris. Stimulasi dapat membantu memperbanyak dan
memperkuat penghubung sel otak anak. Stimulasi harus dilakukan secara sederhana
dalam kegiatan sehari-hari, aman, rutin,
dan sesuai dengan usia dan kemampuan si Kecil saat itu. Dr. Wawan juga
mengingatkan agar Mam lebih sabar dan memotivasi secara lisan, tidak memaksa
atau mengeluarkan kata-kata yang mengandung emosi.
Menyambung presentasi Dr. Wawan,
Mam Lily dari Parenting Club kembali memperkenalkan Kalkulator Akal Fisik Sosial kepada para Mam yang hadir. Terlihat antusiasme tinggi para Mam yang penasaran
akan sinergi akal fisik sosial si Kecil. Dengan bantuan Mam Lily, para Mam
berhasil mengukur sinergi akal fisik sosial si Kecil. Ada yang sudah 100%
seimbang dan bersinergi, ada pula yang salah satu kehebatan lebih menonjol
dibandingkan yang lainnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
melakukan aktivitas Bersama si Kecil. Suasana yang tadinya serius, mendadak ramai
ketika si Kecil bertemu dengan Mam-nya masing-masing.
Acara diakhiri dengan foto
bersama, dan para Mam kini mengetahui cara yang tepat untuk mengembangkan
aspek-aspek tumbuh kembang si Kecil, serta menyeimbangkan kehebatan akal,
fisik, dan sosialnya. Mam diharapkan lebih rutin mencari tahu perkembangan si
Kecil melalui Kalkulator Akal Fisik Sosial, dan mengajak si Kecil berinteraksi
dalam kegiatan sehari-hari dengan sabar dan penuh kasih sayang.
Bagi kamu yang penasaran mengenai
Kalkulator Akal Fisik Sosial, kamu bisa ikut mencobanya, lho. Cukup registrasikan dirimu beserta si Kecil di sini, lalu masuk ke laman Kalkulator AFS dan isi datanya dengan
lengkap. Selamat mencoba!