Lifestyle

Pecinta Film Horor? Yuk, Saksikan Seramnya Teror La Llorona

by Annisa Muthia on 15 Apr, 2019
Community Executive

Sumber foto: Clozetter Prapancadf

Tak hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia juga memiliki folklore atau cerita rakyat yang menakutkan. Jepang mengenal sosok hantu perempuan Yūrei, Irlandia percaya akan adanya hantu perempuan Banshee, dan Amerika Latin juga memiliki sosok La Llorona, hantu perempuan bergaun putih dengan rambut hitam yang panjang.

 

Merupakan hantu legendaris, La Llorona telah menjadi cerita turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Ia mengincar anak-anak kecil untuk menggantikan sosok anak-anaknya yang telah hilang. Dengan isak tangisnya, La Llorona menarik perhatian dan menculik anak yang ia incar, tak peduli siang ataupun malam.

 

Sosok La Llorona ini ternyata merupakan cerita hantu pertama yang didengar oleh James Wan, produser film asal Australia, ketika menginjakkan kakinya di Amerika. Telah menyutradarai serangkaian film horor box office seperti Saw dan The Conjuring, James Wan terinspirasi untuk membangkitkan kembali legenda La Llorona melalui film The Curse of The Weeping Woman.

“Saya memang menyukai cerita hantu, namun La Llorona lebih dari itu. Ia menyentuh rasa takut yang terdalam, yang kalian sendiri bahkan tak tahu itu ada,” tutur James Wan, produser film The Curse of The Weeping Woman.

Merupakan film pertama sutradara Michael Chaves, The Curse of The Weeping Woman mengambil latar belakang kota Los Angeles pada tahun 1973. Film ini bercerita tentang Anna Tate-Garcia (Linda Cardellini), seorang single-parent yang berjuang membesarkan kedua anaknya di tengah kesibukannya sebagai pekerja sosial. Ketika menginvestigasi sebuah kasus, ia melihat dua orang anak yang dikurung oleh ibunya sendiri dengan alasan yang cukup mistis. Skeptis dengan hal tersebut, Anna menganggap kasus itu sebagai kekerasan terhadap anak dan memisahkan mereka dari ibunya. Alih-alih menyelamatkan, Anna kehilangan dua anak tersebut dan menemukan jasad mereka terhanyut di sungai.

 

Patricia (Patricia Velásquez), ibu dari kedua anak tersebut, menuduh Anna membunuh anak-anaknya. Menurut Patricia, kedua anak tersebut kini telah dimiliki La Llorona, dan tak menutup kemungkinan, anak-anak Anna lah yang menjadi korban berikutnya.

 

Scene-scene selanjutnya akan membuat bulu kudukmu berdiri, karena tak hanya di kegelapan malam, sosok La Llorona juga muncul ketika matahari masih tinggi. Ditemani musik dan sound effect yang menegangkan dari komposer Joseph Bissara, kamu akan menyaksikan perjuangan Anna menyelamatkan kedua anaknya dari cengkeraman La Llorona. 

Penasaran akhir dari kisah The Curse of The Weeping Woman? Apakah Anna berhasil mengusir roh jahat La Llorona, atau justru kehilangan kedua anaknya? Tak perlu khawatir, Clozetters, karena film The Curse of The Weeping Woman ini akan diputarkan di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 17 April 2019. Pastikan kamu tidak melewatkannya, ya! 

More From Lifestyle
Unkai Terrace: Sensasi Berada di Lautan Awan
17 Apr, 2024
Lifestyle , Travel
Coba yang Beda: Sauna di Tokyo!
15 Apr, 2024
Lifestyle , Travel
Coba yang Beda: Sauna di Tokyo!
15 Apr, 2024
Lifestyle , Travel