Lifestyle

Rumah Instagramable 3,5 Meter Di Tengah Kota Jakarta

by Puitika Pamora on 13 Sep, 2018
Community Manager

Sebagai generasi millennials yang juga pasangan muda, pastinya berkeinginan untuk punya hunian sendiri dengan alasan ingin mandiri membangun keluarga sendiri. Namun, harga hunian yang terlampau tinggi kerap kali menjadi kendala hingga akhirnya urung untuk mewujudkan idealisme mandiri lepas dari naungan rumah orang tua atau mertua. 
 Sebenarnya dengan budget yang saya dan pasangan punya (tentunya dengan bantuan KPR) pilihannya ada 2;
1. Tinggal di landed house yang jauh dari tengah kota
2. Tinggal di apartemen di Jakarta.
Jujur, untuk saya pribadi tinggal di apartemen bukan menjadi pilihan saya, tapi mencari landed house di luar Jakarta juga dirasa kurang efektif karena jarak ke tempat aktivitas sehari-hari seperti kantor dan tempat perbelanjaan cukup jauh, ditambah harus menghadapi macet setiap harinya. Sering kali terpikir "apa mungkin punya rumah di tengah kota Jakarta dengan harga yang masih masuk akal?"
Bersyukur dunia maya mempertemukan saya dengan Mas Abimantra, seorang arsitek @agoarchitects yang juga pemilik SANA Studio dan Kopi SANA yang sedang membangun rumahnya sendiri di tengah kota Jakarta. Hal yang menarik adalah luas bangunan dari rumah Mas Abi hanya sebesar 3,5 meter dengan panjang ke belakang 11 meter, dan saya berkesempatan untuk melihat langsung rumahnya saat open house Sabtu lalu.
Niat awal Mas Abi membangun tiny house ini adalah karena ia ingin tinggal di landed house yang jarak dari rumah ke tempat kerja, sekolah anak, rumah orang tua, rumah sakit, hingga pusat perbelanjaan tidak lebih dari 5 km! Tapi seperti yang diketahui bersama untuk tanah di tengah kota sudah pasti harganya dibandrol tinggi, maka dari itu Mas Abi menyiasatinya dengan membangun hunian 3,5 meter
Paham dengan luas rumahnya yang mungil, perencanaan pembangunan tentu dipikirkan dengan matang agar setiap bagian rumah sesuai dengan fungsinya dan tidak ada area yang terbuang sia-sia. Karena keterbatasan luas inilah Mas Abi juga membuat banyak bagian dalam rumahnya yang mutifungsi, seperti ruang keluarga yang dikelilingi deck yang dapat berfungsi menjadi tempat duduk, meja, dan storage, begitu juga dengan pijakan anak tangga yang bisa berfungsi sebagai storage.
Tidak hanya ruang keluarga, dapurpun dibuat melalui diskusi dengan istrinya, seperti seberapa luas area yang dibutuhkan dan habit istrinya saat di dapurpun juga diperhatikan sehingga pemanfaatan ruangnya lebih efektif.
Rumah ini terdiri dari 4 lantai;
Master Bedroom di lantai 1
Ruang keluarga, dapur & ruang makan di lantai 2
Area khusus anak (tempat tidur, ruang belajar & bermain anak) di lantai 3
Rooftop di lantai 4
Toilet terdapat di setiap lantai 1-3.
Walaupun ada 4 lantai, tapi tidak terlihat terlalu tinggi karena jarak antara level 1 dan lainnya tidak dibuat terlalu jauh.
Rumah ini dirancang cukup pencahayaan, sehingga sampai jam 6 sore tidak butuh cahaya lampu. Saya berkunjung di waktu yang tepat sehingga bisa menikmati golden hour dari rumah ini.
Jika kita berada di dalam rumah, kita bisa mendapatkan cahaya matahari yang cukup dan dapat melihat apa yang terjadi di luar rumah, tapi dari luar rumah orang luar tidak dapat melihat aktivitas yanyg terjadi di dalam rumah.
Sumber foto:
Penasaran dengan budget dari rumah ini? Untuk harga tanah, pengurusan perizinan legal, pembangunan rumah sampai interior (fix & loose furniture) tidak sampai 2M. Jadi, bagaimana, apakah ini bisa menjadi pilihan lain untuk mewujudkan punya hunian tengah kota selain apartemen?