Lifestyle

Danone-AQUA Berkontribusi Dalam Ketersediaan Air Yang Berkelanjutan

by Viena Rissanty on 04 Apr, 2022
Community Executive

Sumber foto: @sehataqua
Dalam memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada bulan Maret 2022 lalu, Danone-AQUA turut berkontribusi dalam siklus perlindungan Air dengan menyelenggarakan Webinar bertajuk “Melestarikan Ketersediaan Air Dalam Menghadapi Perubahan Iklim”. Pasalnya menurut data badan PBB World Meteorological Organization, sebagian besar negara tidak siap untuk menghadapi krisis air. Selama dua dekade terakhir, pasokan gabungan dari sumber air permukaan, air tanah, dan air yang ditemukan di dalam tanah, salju, dan es di planet ini telah menurun sampai 1 sentimeter per tahun.
Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc., Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR mengatakan bahwa beberapa tempat seperti Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara mempunyai status krisis sedang hingga berat. Di mana pada pulau-pulau tersebut tercatat pada indeks pemakaian air mencapai 50%-100% untuk berbagai keperluan mulai dari domestic, industrim dan pertanian.
“Pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air yang ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga dilakukan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tujuan ke-6 yaitu Pemenuhan terhadap Air Bersih dan Sanitasi yang layak pada situasi dimana saat ini terjadi perubahan iklim yang cukup ekstrim sehingga secara bersamaan Indonesia juga harus memenuhi tujuan ke-13 dari SDGs yaitu Penanganan Perubahan Iklim”, jelas Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc.
Ternyata apa yang kita lakukan di atas permukaan tanah sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas air tana yang ada. Sehingga aktivitas yang dijalani dengan penuh tanggung jawab merupakan kunci utama dalam kelestarian dan perlindungan siklus air yang berkelanjutan. “Masalah utamanya adalah kita tidak mengetahui secara pasti berapa banyak ketersediaan air tanah yang ada, yang artinya kita bisa saja gagal dalam proses pemanfaatan sumber-sumber air tanah yang vital, seperti misalnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Mengeksplorasi, melindungi, serta menggunakan air tanah secara berkelanjutan akan menjadi kunci untuk bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim dan efek dari semakin meningkatnya populasi manusia”, tutur Tri Agung Rooswiadji, Footprint Program Manager, WWF Indonesia.
Danone-AQUA pun menanggapi hal tersebut dengan menyampikan program dan usaha pelestarian siklus juga ketersediaan air. Upaya pengukuran keberhasilan dampak air positif juga telah dilakukan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BRIN telah melakukan validasi atas analisa dan kalkulasi dampak kepengurusan (Stewardship) aktivitas pengelolaan air yang dilakukan oleh Danone-AQUA dengan metode Volumetric Water Benefit Analysis (VWBA) di dua lokasi pabrik AQUA yaitu Mekarsari dan Babakanpari di sumber air Kubang.
Terus berupaya mengembangkan program untuk meningkatkan akses air bersih, Danone-AQUA meningkatkan akeses air bersih, sanitasi, dan penyehatan lingkungan di sekitar pabriknya. “Tak hanya itu, kami juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dan internasional untuk meningkatkan jangkauan dan jaminan keberlanjutan program serta menginisasi model bisnis yang inovatif untuk mendukung hal tersebut. Kami juga menyadari bahwa proses validasi yang terukur dari lembaga yang kredibel memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas dari pengelolaan sumber daya air”, jelas Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia.
Putu Ayu Saraswati yang merupakan Puteri Indonesia Lingkungan 2020 menutup dengan memberikan contoh sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan air. “Secara sadar berhemat air untuk kegiatan sehari-hari, misalnya dalam menyiram tanaman, mandi, mencuci, atau menggosok gigi. Proses menggosok gigi dengan membiarkan kran air terus mengalir dapat mengakibatkan sekitar 6 liter air bersih terbuang dengan sia-sia. Akhirnya, saya menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk memikul tanggung jawab yang sama terhadap kelestarian siklus air dan ketersediaan air bagi kehidupan kita”, tutup Putu Ayu.