Film Screening With Live Orchestra On Jerman Fest

Nonton bareng film bisu legendaris, film sains berdurasi panjang pertama, diiringi oleh live orchestra yang didatangkan langsung dari Jerman! Apa yang lebih epic dari itu? Ini pertama kalinya di Indonesia! 

Hari Sabtu, 5 September 2015, bertempat di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, telah dilangsungkan pembukaan kolaborasi terbesar seni, sains, olahraga, politik, dan ekonomi Jerman - Indonesia yang pertama diadakan di Indonesia, JERMAN FEST 2015. 

Pembukaan perdana Jerman Fest ditandai dengan pemutaran film bisu legendaris berjudul 'Metropolis' karya Fritz Lang tahun 1925 yang diiringi langsung oleh musik Orkes Film Jerman Babelsberg. 

Bukan hanya mengiringi pemutaran film Metropolis, 60 musisi Orkes Film Jerman Babelsberg ini juga membawakan  lagu 'Indonesia Raya', loh. 

Sebelumnya, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Dr. Georg Witschel bersama Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Kacung Marijan membuka Jerman Fest 2015 dengan pemukulan gong. 

Pembukaan Jerman Fest ini turut menyulap area pelataran TIM Cikini menjadi area "layar tancap"​. Pertunjukan tersebut juga disiarkan secara langsung di pelataran terbuka yang dapat mengakomodasi hingga ribuan penonton. Ini didasari pada semangat festival musim panas di kota (summer-in-the-city). 

Jerman Fest adalah sebuah festival Indonesia dalam rangka merayakan hubungan baik antara kedua negara. Menurut Georg Witschel, Indonesia merupakan satu dari 3 negara Asia yang sangat tepat untuk menyelenggarakan Jerman Fest. Istimewa, bukan? Salah satu alasannya, karena banyak Warga Negara Indonesia yang mengambil studi di Jerman. 

“Metropolis“ adalah film bisu ekspresionis Jerman yang disutradarai oleh Fritz Lang dari mulai tahun 1925 hingga 1926. Berlatar kota masa depan, abad 20, dengan tingkat sosial yang terbagi-bagi. Film ini adalah film panjang bergenre fiksi ilmiah pertama yang dianggap sebagai salah satu karya terpenting dalam sejarah. “Metropolis” merupakan film dengan biaya produksi termahal pada masanya. 

Meski dibuat di awal abad 19, namun film ini cukup menggambarkan abad 20 dengan tepat, walau banyak simbolisasi di sana sini. Tidak hanya tentang modernisasi, sains, revolusi, dan perbedaan sosial, film ini juga dipermanis dengan kisah cinta antara Freder dan Maria yang akan membuatmu tersenyum. Di balik simbolisasi, cerita film ini juga sangat menginspirasi.  Orkes Film Jerman Babelsberg yang didatangkan langsung dari Berlin karena orkes ini terkenal dengan konser film yang biasa mereka suguhkan, mampu menghidupkan film dan musik skor bagi penonton seluruh dunia dengan cara yang sangat mempesona dan memikat. 

Orkes ini mewujudkan sebuah sejarah yang kaya dan pada saat yang bersamaan membukukan sejarah. Para musisi ini memainkan alat musik sepanjang film dan hanya rehat 2 x 1 menit, loh. Selain di Jakarta, mereka juga akan tampil di acara yang sama di Surabaya dan Bandung.

Jerman Fest ini akan berlangsung hingga Desember 2015, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga Yogyakarta, Bandung, Makassar, Bali, Surabaya, dan Medan. Selain festival film, seni, dan budaya, juga akan ada banyak workshop dan games. 

Supaya tidak ketinggalan, Clozetters bisa datang langsung ke GoetheHaus untuk info lengkap event keren ini!