Beauty

#PakaiSampaiHabis Ajak Masyarakat Bertangggungjawab Dengan Konsumsi Produk Kecantikannya

by Tirza Kanya Bestari on 08 Jun, 2022
Community Executive

Kian hari, perkembangan industri kecantikan di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat pesat. Hal tersebut berhasil dibuktikan oleh Studi Kantar 2021 yang menyatakan bahwa pertumbuhan segmen kecantikan & perawatan pribadi di masa new normal VS covid outbreak meningkat sebesar 3%. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia juga menyatakan bahwa ada 797 industri kosmetik besar dan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia di tahun 2020. Angka ini terlah meningkat dari 760 pada 2019. Namun, celakanya, di balik pertumbuhannya yang pesat, banyak yang tidak memerhatikan bahwa ada sisi lain yang ikut terdampak, yaitu potensi peningkatan sampah kemasan produk kecantikan dan kebiasaan konsumsi berlebihan konsumennya. 

Perilaku konsumtif berlebihan seperti mudah membeli dan berganti produk kecantikan yang didasari oleh trend atau diskon ini menimbulkan penumpukan barang di rumah yang tanpa disadari memengaruhi lingkungan. Dari survei mandiri Lyfe With Less tahun 2022 ditemukan bahwa 53% responden mengaku selalu membuang empties ke tempat sampah tanpa dipilah, bercampur dengan sampah rumah tangga. Sampahnya akan diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir dan menunggu terurai hingga puluhan tahun. Berbicara tentang masalah lingkungan, kita sering mendengar masalah fast fashion, namun belum banyak yang sadar bahwa industri kecantikan juga berpotensi menjadi fast beauty, yang sama meresahkannya dengan fast fashion

Melihat hal ini, Lyfe With Less tentu tak berdiam diri. Lyfe With Less mencoba membuat aksi nyata dengan menginisiasi kampanye #PakaiSampaiHabis – sebuah kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk bertangggungjawab dengan konsumsi produk kecantikannya. Tahun 2021 silam, #PakaiSampaiHabis telah berhasil mengumpulkan 10.954 empties dari 1277 empties hero. Tahun 2022 ini, Lyfe With Less kembali menyelenggarakan kampanye #PakaiSampaiHabis dengan menggandeng Zero Waste Indonesia sebagai edukator dan katalisator pelaku daur ulang di Indonesia. 
Berhasil menggandeng 15 brand produk kecantikan, 147 pelaku daur ulang di seluruh Indonesia serta 2 partner logistik, #PakaiSampaiHabis mengajak masyarakat Indonesia mengumpulkan empties & mengirimkannya untuk didaur ulang. Founder Lyfe With Less, Cynthia S Lestari menyatakan bahwa sustainable beauty tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Konsumen, brand, pelaku daur ulang, komunitas bahkan pemerintah harus bekerjasama untuk mencapai sustainable beauty baik secara produk maupun attitude. Bagi Cynthia, #PakaiSampaiHabis merupakan sebuah langkah kecil & nyata untuk semua pihak bisa mewujudkannya.

Lyfe With Less dan Zero Waste Indonesia mengungkapkan apresiasi kepada 15 brand partners di atas yang telah mendukung #PakaiSampaiHabis. Apresiasi juga diberikan kepada pelaku daur ulang yang berpartisipasi; Bank Sampah Bersinar, Waste4Change, eRecycle, Kertabumi Recycling Center, Bank Sampah Teratai, Bank Sampah Kota Hijau, Bank Sampah Sekar Tanjung, Griya Luhu, Eco Bali, Bank Sampah Pedas Lombok, Bank Sampah Sumber Mutiara, Bank Sampah Induk Surabaya, Bank Sampah Insan Oke, Daur.id, Teman Pilah, Reparasih, BanHil Recycler, Recycling Business Unit & Bank Sampah Jawara. Tidak lupa, apresiasi kepada AnterAja dan eRecycle yang turut memberikan diskon ongkos kirim empties dan layanan jemput gratis empties.
Clozetters, are you ready to be changemakers? Kampanye #PakaiSampaiHabis berjalan sejak 1 Juni hingga 31 Agustus 2022 dan informasi lengkapnya bisa diakses melalui https://lyfewithless.com/pakaisampaihabis/. Yuk turut andil dalam mencapai sustainable beauty dimulai dari aksi nyata, #PakaiSampaiHabis!

More From Beauty
Apa sih, Night Suncare? Intip Produk Terbaru Anessa!
04 Apr, 2024
Cooljapan , Style & beauty
Latest Articles