Lifestyle

Si Kecil Alergi Makanan? Intip Tips Berikut!

by Annisa Muthia on 01 Jan, 1970
Community Executive

Bayi identik dengan kulitnya yang lembut, halus, dan kenyal. Tentunya, hal ini membuat banyak orang jatuh hati dan gemar berlama-lama menatap si mungil. Akan tetapi, kulit bayi yang masih amat sensitif tak selalu terlihat mulus. Terutama, ketika si Kecil terpicu alergi yang menimbulkan ruam merah, gatal, serta kulit yang terlihat kering. Moms pasti panik dan berusaha mengobatinya, bukan?

 

Alergi, terutama yang disebabkan oleh asupan makanan memang kerap terjadi pada bayi hingga anak yang masih balita. Anak saya pun demikian. Sejak lahir hingga sekarang usianya menginjak 16 bulan, ia membutuhkan perawatan kulit khusus agar terhindar dari ruam, gatal, serta beragam reaksi yang terjadi pada kulit ketika ia tak sengaja mengonsumsi makanan pemicu alergi. Sebagai catatan, makanan yang sering menjadi pemicu hadir dari susu sapi dan turunannya, aneka kacang-kacangan termasuk tempe dan tahu yang terbuat dari kacang kedelai, ikan dan hewan laut, serta telur.

 

Pada artikel ini, saya mencoba berbagi langkah-langkah yang saya lakukan ketika tahu si Kecil mengidap alergi makanan. Selengkapnya bisa Moms temukan melalui ulasan di bawah ini.

Kabari Dokter Spesialis Anak yang Menangani si Kecil

 

Ketika menemukan hal yang janggal pada kulit si Kecil, selalu kabari dokter yang biasa menangani si Kecil. Dokter Spesialis Anak biasanya akan meresepkan obat oles untuk meredakan ruam si Kecil, serta obat tetes mengadung antihistamin setelah mengetahui permasalahan yang dialami. Jangan membeli obat yang tidak diresepkan oleh dokter ya, Moms, karena bisa saja obat tersebut berbahaya bagi si Kecil.

 

Selain itu, konsultasi dengan dokter juga diperlukan untuk menghindari imunisasi yang mengandung bahan pemicu alergi. Salah satunya ialah imunisasi influenza yang beberapa di antaranya mengandung telur.

 

Eliminasi Makanan

 

Bagi bayi yang berusia di bawah 6 bulan, ASI merupakan asupan yang paling baik untuk si Kecil. Oleh karena itu, Moms juga perlu menghindari makanan-makanan pemicu alergi. Cara yang dianjurkan oleh Dokter Spesialis Anak ialah dengan berpuasa semua bahan makanan pemicu alergi selama 2 minggu. Lalu, di minggu berikutnya Moms bisa mulai mencoba bahan makanan di atas satu-persatu selama satu minggu full. Misalnya, pada minggu ketiga Moms mulai makan produk mengandung susu, dan tetap berpuasa makanan pemicu alergi lainnya. Jika si Kecil tak menimbulkan reaksi apapun, Moms bisa melanjutkan dengan konsumsi makanan mengadung kacang-kacangan. Lakukan hal ini hingga menemukan makanan yang memicu timbulnya ruam si Kecil.

 

Jika si Kecil sudah memasuki tahap MPASI, Moms bisa langsung melihat reaksi si Kecil setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi. Tentu Moms harus memberikannya secara bergilir, jangan mencampurkan dua bahan pemicu alergi dalam satu kali makan. Jika si Kecil terlihat gatal, kulitnya memerah, timbul biduran, atau bahkan terlihat bengkak di beberapa bagian tubuh, segera hentikan MPASI dan berikan obat yang diresepkan Dokter Spesialis Anak sebagai pertolongan pertama.

 

Menurut dokter, reaksi alergi biasanya timbul dalam beberapa menit hingga 2 hari setelah si Kecil mengonsumsi makanan megandung alergen. Moms bisa menghindari bahan makanan tersebut, lalu mencoba lagi dalam kurun waktu 6 bulan untuk melihat apakah si Kecil masih sensitif akan bahan makanan tersebut.

 

Ganti Sabun & Sampo Bayi

 

Pada awalnya, saya mengira sabun dan sampo bayi, selama berlabel hypoallergenic, bisa digunakan untuk memandikan si Kecil. Akan tetapi, ternyata pemahaman saya ini salah, Moms. Setelah browsing di Internet dan mengganti sabun dan sampo si Kecil, kulitnya seketika bebas dari ruam dan menjadi lebih halus.

 

Sayangnya, sabun dan sampo yang digunakan anak saya belum tentu cocok dengan anak Moms. Oleh karena itu, perlu trial & error untuk mengetahui bodycare yang benar-benar tepat, sama seperti ketika kita menggunakan skincare. So, keep on trying until you find the right ones.

 

Selalu Gunakan Pelembap

 

Pelembap merupakan a-must-have untuk bayi dan balita yang memiliki kulit sensitif dan kerap mengalami ruam. Moms bisa mencoba beberapa pelembap yang beredar di pasaran, dan pastikan pelembap tersebut tidak mengandung fragrance. Waktu yang paling tepat untuk menggunakan pelembap ialah setelah si Kecil mandi. Akan tetapi, jika si Kecil terlihat gatal dan tak nyaman dengan kulitnya, Moms bisa oleskan pelembap hingga 5 kali dalam sehari.

 

Jaga Kebersihan dan Suhu Ruangan

 

Last but not least, amat penting untuk menjaga kebersihan ruang tidur serta ruang bermain si Kecil. Pastikan juga ventilasi cukup dan memungkinkan pertukaran udara di dalam dan di luar ruangan setiap hari. Selain itu, Moms juga perlu menjaga suhu ruang agar tak terlalu panas atau terlalu dingin bagi si Kecil. Jika menggunakan AC, suhu yang disarankan berkisar 23˚ - 25˚ Celcius agar si Kecil tetap nyaman.

 

Nah, itu dia hal-hal yang saya lakukan guna mencegah timbulnya alergi pada si Kecil. Semoga bermanfaat jika anak Moms mengalami hal serupa. Selamat mencoba!

More From Lifestyle
Unkai Terrace: Sensasi Berada di Lautan Awan
17 Apr, 2024
Lifestyle , Travel
Coba yang Beda: Sauna di Tokyo!
15 Apr, 2024
Lifestyle , Travel
Latest Articles
Kolaborasi Limited Edition untuk Summer yang Penuh Warna
30 Apr, 2024
Cooljapan , Style & beauty