Beauty

Tingkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Dove Self-Esteem Project

by Cynda Adissa Lianita on 19 Apr, 2018
Community Executive

Tidak banyak yang menyadari bahwa banyak perempuan di Indonesia bahkan dunia yang merasa tidak percaya diri. Berdasarkan data statistik dari Dove Girls Beauty & Confidence Report, ada sekitar 54% persen remaja di Indonesia yang merasa tidak percaya diri. Hal ini membuat mereka menarik diri dari pergaulan dan tidak memaksimalkan potensi mereka.
Menyadari hal ini, Dove pun membuat program khusus yang mengajak para remaja untuk membangkitkan rasa percaya diri, yaitu DOVE Self-Esteem Project. Dove percaya bahwa kepercayaan diri harus ditumbuhkan sedini mungkin. Sehingga anak remaja perempuan bisa tumbuh dan berkembang menjadi perempuan yang percaya diri dengan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya.
“Dove Self-Esteem Project telah berlangsung sejak tahun 2004 dan telah menyentuh sekitar 20 juta remaja di dunia. Untuk di Indonesia, Dove Self-Esteem Project ini baru dimulai pada tahun 2016 serta sudah menyentuh lebih dari 140 remaja Indonesia. Adanya Dove Self-Esteem Project menjadi pintu bagi para remaja di Indonesia untuk menjadikan kecantikan sebagai sebuah keunikan dari dirinya. Hal ini juga sejalan agar mereka lebih percaya diri untuk menunjukkan potensi dalam dirinya”, tutur Ibu Yuliana Safriani, Brand Manager Dove Hair & Masterbrand.
Dalam rangka menyambut Hari Kartini, DOVE Self-Esteem Project mengadakan School Workshop yang dilaksanakan di SMA N 74 Jakarta pada pada 16 April 2018. Dihadiri oleh 12 influencer dengan berbagai latar belakang yang ikut serta untuk mendampingi siswi-siswi SMA N 74 Jakarta. Influencer yang hadir, yaitu: Tanya Larasati, Martha Putri, Bellaetrix, Sandra Lubis, Cindy Priscilla, Evita Nuh, Diera Bachir, Nabila Hatifa, Riyanni Djangkaru, Jeane Phialsa, Angkie Yudistia, dan Nicoline Patricia. Para siswi pun sangat antusias untuk mengikuti workshop dan talkshow dalam DOVE Self-Esteem Project.  
Dipandu oleh tim Indonesia Mengajar, workshop ini mendiskusikan mengenai penampilan ideal yang ada di pemikiran para anak remaja. Diskusi ini pun membawa pada kesimpulan bahwa penampilan perempuan ideal tidak selalu sama. Cantik tidak berarti harus memiliki kulit yang putih, kaki jenjang, tubuh langsing, hidung mancung, rambut panjang atau memakai pakaian mahal. Setiap perempuan memiliki keunikannya masing-masing yang menjadi ciri khas dari kecantikan mereka. Bahkan kecantikan bisa saja diraih bukan berdasarkan penampilan fisik tapi juga karya-karya yang dihasilkan.
Selain workshop yang dipandu oleh Indonesia Mengajar, DOVE Self-Esteem Project mengundang para perempuan hebat untuk berbagi cerita dan inspirasi kepada siswi SMAN 74 Jakarta. Talkshow dipandu oleh Tina Talisa dan menghadirkan Angkie Yudisthia, Nicoline Patricia, Adhinda Tri Wardhani, Ibu Ira Noviarti dari Unilever, dan Ibu Elvi Hendirani, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Kreativitas dan Budaya, Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. 
Angkie, Nicole, dan Adinda merupakan contoh perempuan yang survive dengan menunjukkan potensi mereka secara unik berbeda. Angkie merupakan seorang difable-preneur yang berhasil mewadahi teman-teman difabel lainnya untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan potensi mereka. Sementara itu, Nicole mengawali karirnya sebagai seorang model dan berhasil menjadi fotografer perempuan yang menghasilkan karya yang luar biasa. Adinda juga berhasil membuktikan dirinya bahwa ia mampu bekerja di bidang jurnalistik meskipun ia tidak memiliki pengalaman atau menempuh pendidikan pada bidang tersebut. Saat ini Adinda telah menjadi Wakil Redaksi Pelaksana Liputan6.com untuk desk fashion, beauty, dan lifestyle.
Dalam sharing session dengan perwakilan KPPPA,Ibu Elvi menuturkan bahwa selain rumah, sekolah juga menjadi tempat untuk peningkatan kepercayaan diri para anak remaja. Sekolah yang baik dengan sistem yang tepat tentunya dapat mengakomodir para siswa dan siswinya untuk mengembangkan potensi mereka. Oleh karena itu, seorang anak juga harus peka dengan lingkungannya sehingga ia dapat menemukan sendiri zona nyaman yang membuatnya percaya diri untuk menunjukkan potensi mereka. 
Adanya Dove Self-Esteem Project diharapkan dapat membuat anak remaja perempuan dapat mengatasi kegelisahan atau kecemasan yang mereka alami. Dove ingin ketika para remaja ini beranjak dewasa, mereka bisa lebih percaya diri dengan kecantikan yang mereka miliki. Sehingga mereka pun bisa mencapai mimpi-mimpi mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Latest Articles
Kolaborasi Limited Edition untuk Summer yang Penuh Warna
30 Apr, 2024
Cooljapan , Style & beauty