loading...
Go Back
Ketika memutuskan pindah gaya hidup ke minimalis pasti orang udah beranggapan aku bakalan memotong semua anggaran dengan ekstrim. Termasuk memotong anggaran bulananku menjadi sekecil-kecilnya. Tentu tidak, Fulgoso! 🤣Jadi sepemahaman aku, gaya hidup minimalis sama gaya hidup pelit itu berbeda jauh. Minimalis itu lebih ke belajar mengendalikan nafsu untuk memakai hal-hal yang diperlukan aja. Belajar merasa cukup, dan mencintai apa yang sudah dimiliki. Urusan harga barang yang digunakan itu tergantung standar masing-masing orang yang jalanin. Nggak ada patokannya. Contoh: kalau punya skincare yang belum habis, jangan sampai impulsif untuk beli yang baru dulu. Pakai sampai habis baru beli. Tapi kan Nes, skincare-nya belum tentu cocok? Makanya sekarang banyak yang jual share in jar. Kalau ada konsep jualan kayak gitu, ya manfaatin kali. 😂Intinya, aku udah nggak mau lagi menumpuk barang-barang yang serupa di rumah. Setelah kemarin aku #decluttering skincare dan baju, selanjutnya aku bakalan decluttering buku-buku. Oh ya, hapus-hapusin foto di gallery hp kamu juga udah termasuk decluttering lho. 😁Sadar nggak sih punya sedikit barang itu bikin bahagia? Nggak ada beban kayak kita lagi pergi #traveling, cuma bawa beberapa barang yang dianggap perlu aja. *Foto candid ini dipersembahkan oleh staycation terakhir sebelum pandemi bulan Maret lalu. Jujur udah kangen bobok-bobok cantik (tapi tetep nggak biuti juga) di kamar lain. 🤣 #belajarhidupminimalis #lessismore #minimalismlifestyle #minimalism #minimalist #lyfewithminimalis #lyfewithless #lifestyle #lifestyleblogger #staycation #mural #art #design #ootd #hijab #travelblogger #clozetteid
Advertisement