loading...
Go Back
[MUN]
Wanita yang sebenarnya sangat ambisius namun akhirnya memilih menjadi stay home wife demi usaha nya menjadi seorang Ibu.
Menikah di September 2014, sempat menunda kehamilan karena kontrak pekerjaan.
Sambil juga menikmati masa pacaran setelah menikah karena sebelumnya LDR 5 tahun.
Kenyang dari segala macam nyinyiran.
Dari pertanyaan kenapa berhenti bekerja?
Percuma donk cepat lulus kuliah tapi akhirnya di rumah aja..
Percuma donk IPK tinggi tapi pengangguran..
Lalu pertanyaan pun naik level menjadi, kog belum hamil? Mau menunda sampai kapan?
Bahkan dikatain susah hamil karena kurus, kurang gizi, kurang berusaha.
And so on...
Mungkin memang sudah budaya kita untuk "sangat perhatian" kepada orang lain sampai kurang peka terhadap perasaan mereka.
Bukan meringankan, kadang kita malah membuat mereka menjadi semakin tertekan.
Yes, I was one of them yang sempat stress akan tekanan sana sini.
Yang bahagia ketika telat menstruasi namun akhirnya menangisi hasil testpack yang negatif.
Sampai akhir 2015 memutuskan untuk check up bersama suami dengan dokter BA di RS MK Kelapa Gading.
Setelah beberapa jenis test dilakukan, hasil check up menunjukkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kami hanya diberikan vitamin.
Selanjutnya kita rutin kontrol beberapa kali sampai setengah tahun kemudian kami disarankan untuk mencari 2nd opinion dengan dokter Mah di Island Hospital Penang.
Dan ternyata memang hasilnya tidak ada masalah dan bahkan kita tidak diberikan vitamin apapun.
Tak perlu memikirkan bayi tabung katanya karena semua normal.
Saking girangnya, kami jalan kaki dari RS ke Mall yang jaraknya 3km dalam waktu 15 menitan 😂. Kalau boleh jujur sebenarnya kami merasa tidak perlu sampai ke luar negeri untuk check up tapi demi meredam rasa penasaran & kecemasan keluarga, kami pun menyanggupi.
Sepulang dari sana kami bertekad untuk lebih banyak pasrah & bahagia.
Dan kami pun menjadi pasangan yang lebih tenang & kuat.. Untuk siapapun yang baca ini & mengalami pengalaman yang sama, please be strong & percayalah Tuhan akan memberikan apa yang telah menjadi rezeki kita di saat yang tepat.
Wanita yang sebenarnya sangat ambisius namun akhirnya memilih menjadi stay home wife demi usaha nya menjadi seorang Ibu.
Menikah di September 2014, sempat menunda kehamilan karena kontrak pekerjaan.
Sambil juga menikmati masa pacaran setelah menikah karena sebelumnya LDR 5 tahun.
Kenyang dari segala macam nyinyiran.
Dari pertanyaan kenapa berhenti bekerja?
Percuma donk cepat lulus kuliah tapi akhirnya di rumah aja..
Percuma donk IPK tinggi tapi pengangguran..
Lalu pertanyaan pun naik level menjadi, kog belum hamil? Mau menunda sampai kapan?
Bahkan dikatain susah hamil karena kurus, kurang gizi, kurang berusaha.
And so on...
Mungkin memang sudah budaya kita untuk "sangat perhatian" kepada orang lain sampai kurang peka terhadap perasaan mereka.
Bukan meringankan, kadang kita malah membuat mereka menjadi semakin tertekan.
Yes, I was one of them yang sempat stress akan tekanan sana sini.
Yang bahagia ketika telat menstruasi namun akhirnya menangisi hasil testpack yang negatif.
Sampai akhir 2015 memutuskan untuk check up bersama suami dengan dokter BA di RS MK Kelapa Gading.
Setelah beberapa jenis test dilakukan, hasil check up menunjukkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kami hanya diberikan vitamin.
Selanjutnya kita rutin kontrol beberapa kali sampai setengah tahun kemudian kami disarankan untuk mencari 2nd opinion dengan dokter Mah di Island Hospital Penang.
Dan ternyata memang hasilnya tidak ada masalah dan bahkan kita tidak diberikan vitamin apapun.
Tak perlu memikirkan bayi tabung katanya karena semua normal.
Saking girangnya, kami jalan kaki dari RS ke Mall yang jaraknya 3km dalam waktu 15 menitan 😂. Kalau boleh jujur sebenarnya kami merasa tidak perlu sampai ke luar negeri untuk check up tapi demi meredam rasa penasaran & kecemasan keluarga, kami pun menyanggupi.
Sepulang dari sana kami bertekad untuk lebih banyak pasrah & bahagia.
Dan kami pun menjadi pasangan yang lebih tenang & kuat.. Untuk siapapun yang baca ini & mengalami pengalaman yang sama, please be strong & percayalah Tuhan akan memberikan apa yang telah menjadi rezeki kita di saat yang tepat.
Advertisement