loading...
Search
6 RESULTS FOR TESTPACK
Hihihi kalo diinget dingett pengen ketawa bgd pas tgl 31 Desember 2019 Eza bolak balik nangis tanpa alasan dan gw mual ga jelas ternyata di cek testpack garisnya dua. Rasanya nano nanooo ya yah @iqbal_2110 .Alhamdulillah tahun baru di kasih hadiah sama Allah Eza dpt adek buat temen ngerusuh di rmh yaa bang..Sehat terus yaaa adek di perut😘 #clozetteid
+ View more details
Beberapa hari lalu saya dibuat galau sama mbaknya si Ken. Gara2 saya cerita sudah Haid 2 minggu dan malah makin banyak. Kata dia, hamil kali bu, dulu pas saya hamil juga gitu, kirain haid lama ternyata ngeflek hamil. DEG, saya langsung kepikiran karena saya masih belum ingin nambah anak. Cerita lah di grup @bloggertangsel_plus, ternyata sodaranya mba @ratnadewime memiliki cerita yang sama kayak si mbak. Langsung lah saya beli testpack dan menjadwalkan untuk bertemu spog. Alhamdulillah hasilnya NEGATIF dan tidak ada penebalan dinding rahim, yang berarti saya TIDAK HAMIL.Padahal punya suami ya, ada yang tanggung jawab tapi parno amat kalau hamil. Ada yang gini ngga bun?Banyak yang bilang, si Kenzie udah gede tuh, udah saatnya nambah anak.Iya Kenzie sudah mulai besar, tapi saya BELUM SIAP menambah anak lagi.Saya tidak siap secara JASMANI, ROHANI dan terutama KEUANGAN.Saya belum siap berbagi kasih sayang dan tenaga untuk anak yang lain.Keuangan? Emang berapa sih pengeluaran buat si Ken sampai segitunya, apalagi lu dan suami kerja.Ya kan punya anak bukan cuma biaya makan. Ada biaya pengasuh, ada biaya renov rumah untuk kamar anak, ada biaya sekolah, ada biaya les si anak, belum biaya kebutuhan pokok, sampai kebutuhan sekunder dan tersiernya dia.Lu aja tuh Ran yang mikirnya ribet, iya emang gue ribet, gue ngga bisa seselow itu, buat saya, banyak hal yang harus disesuaikan saat menambah anggota keluarga dan saya inginnya sesuai rencana, karena saya paham banget tentang diri saya yang mudah memikirkan hal receh, sehingga efeknya gampang stress. Untuk mengurangi stress, saya mesti well planned.Jadi, kapan Kenzie punya adik? Kapan Rani punya anak, nanti dipikirkan kembali, karena saat ini saya sudah SANGAT BAHAGIA dengan punya 1 anak ajaBtw, Happy Late Valentine. Saya bukan yang merayakan valentine gimana banget, tapi tetep pingin di surprise-in walau ngga terjadi.Maaf, paragraf sebelum ini mengandung modus 🤣... #ceritamamkenz #bloggertangsel #blogger #valentines #valentinestories #clozetteID
+ View more details
Sebulan menikah aku dikejutkan dengan tanda-tanda kehamilan, telat haid dan dua line pada testpack. Rasanya masih tidak percaya kalau aku positif hamil. Kehamilanku adalah kado terindah untuk suamiku yang pada waktu itu dia tengah berulang tahun. Puji syujur aku panjatkan pada Yang Maha Kuasa, alhamdulillah Allah menganugerahiku calon anak berupa tumbuhnya janin dalam rahimku.Kehamilanku membawa kebahagiaan bagi keluarga kecilku. Namun pada 3 bulan trimester pertama adalah hal yang tidak mudah bagiku. Menjadi tantangan buatku karena tuntutan pekerjaan membuatku aku harus bisa menahan semua gejala kehamilan dari aku mengalami mual-muntah, tidak enak makan, mudah lelah, bawaannya ingin dimanja dan bermalas-malasan. Pekerjaanku pada saat kehamilanku waktu itu aku bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas ambil tagihan ke customer dan menyetornya ke bank, mau tidak mau aku beranikan mengendarai motor dimana dalam perjalanan bisa menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam, kepanasan di jalan, belum kena macet. Dalam hatiku aku mengkhawatirkan janinku karena di usia awal kehamilan janin sangatlah rentan pada aktivitas berat sang calon bunda. Untuk itulah aku sangat berhati-hati saat mengendarai motor demi keselamatanku dan janinku. Beruntungnya aku, setiap kali kontrol kehamilan ke Dokter SPOG janinku berkembang dengan baik dan sehat. Aku dan suami merasa sangat bahagia. Hari demi hari perutku menunjukkan perkembangan kehamilan yang semakin baik, semakin membuncit dan perubahan fisik yang tidak bisa kupungkiri lagi. Berat badanku semakin bertambah, badanku pun semakin gemuk, namun aku semakin Pede dalam berpenampilan. Aku bahagia karena banyak yang mensuportku selama kehamilan. Rasanya aku seperti Miss Universe yang menjadi sorotan dan didukung oleh banyak orang.Buat para Ibu Lovy yang sedang mengandung, jangan takut untuk tetap beraktivitas selama kehamilan. Tetap berpikir positif bahwa janin kita dalam perut akan senantiasa sehat dan baik-baik saja. Berikan nutrisi lengkap pada janin dengan kita mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang. Lengkapi kebutuhan ibu dan janin dengan minum 2 gelas LOVAMIL setiap hari. #ClozetteID #IbuCantikLovy
+ View more details
#DearNakNakTerima kasih sudah bertahan sampai sejauh ini, perjuangan kita untuk bertemu tinggal sebentar lagi.Mengandung kalian sungguh pengalaman dengan kadar bahagia tak terungkapkan.Rasanya seperti baru kemarin aku memegang testpack dengan gemetar, memeluk papa kalian dengan haru, terima kasih telah memilih kami. Saat kalian lahir kelak kita akan sama-sama belajar dalam sebuah keluarga yang dialiri banyak cinta. #PuitikaPregnancy #maternityshoot #Babybump #ClozetteID
+ View more details
[BUN]
Miracle does EXIST!
Januari 2017, aku travel sendiri ke Medan untuk menghadiri pernikahan salah satu teman baik ku.
I was one of her bridesmaid jadi cukup sibuk membantu urus ini itu.
Aku ingat sempat berdoa agar menstruasi ku telat biar tidak mengganggu aktifitas aku selama mengurusi pernikahan temanku.
H-1, kondisi ku drop sampai harus minum paracetamol, diperparah lagi dengan porsi tidur 2 jam saja sebelum acara.
Untung aku bisa melewati hari H dengan baik meskipun seharian harus wara wiri dengan gown & heels.
Ternyata memang menstruasi ku telat hampir seminggu. Aku pikir ini karena doa sebelumnya & kecapean. Tapi suamiku malah menyuruh untuk pakai testpack, siapa tau hamil, begitu katanya.
Jujur, aku agak takut & trauma dengan testpack.
Waktu itu aku diyakini Ibu untuk coba aja, gpp.
Ya uda, belilah testpack paling murah 😅.
Tanggal 11 subuh, aku bangun tapi tidak berani mencoba test. Rasanya aku belum siap.
Ketika pagi, saat harus pipis lagi, aku mengumpulkan tekad untuk test.
Dengan tangan gemetaran & jantung yang berdegup super kencang, aku tunggu hasil testnya.
And.. DUA GARIS MUNCUL!
Aku cuma bisa menangis di kamar mandi.
Setelah akhirnya agak "sadar", sambil memegangi stick testpack dan masih dengan tangisan terisak, aku memberitahu Ibu.
Mi.. aku positif.. Ibu langsung tertawa & bilang ya bagus donk terus kenapa kamu nangis? Dasar bodoh 😂😂😂. Next aku pun telepon suami yang saat itu lagi menyetir menuju kantor.
Dia cuma bilang, sudah kuduga 😄. Hmm.. tunggu.. itu kan pake testpack murah, rasanya kog kurang yakin ya?
Jadi besok nya test lagi pake testpack mahal, hasilnya 2 garis tapi 1 nya samar.
Nah lho, makin was was ga?
But thanx God setelah di USG dokter K, memang sudah terlihat janin di dalam rahim ku, dengan prediksi usia 5 minggu.
Words really cannot describe how my feeling was at that time. Gantian deh Ibu yang terharu karena beliau yang temenin aku ke dokter karena suami masih di Jkt.
So, our precious baby M is 32 weeks old now.
Mohon doanya agar ia selalu sehat sampai persalinan nanti pun lancar ya ❤.
.
.
.
Thanx @ris_susanto for the cute jumper 😄
+ View more details
Miracle does EXIST!
Januari 2017, aku travel sendiri ke Medan untuk menghadiri pernikahan salah satu teman baik ku.
I was one of her bridesmaid jadi cukup sibuk membantu urus ini itu.
Aku ingat sempat berdoa agar menstruasi ku telat biar tidak mengganggu aktifitas aku selama mengurusi pernikahan temanku.
H-1, kondisi ku drop sampai harus minum paracetamol, diperparah lagi dengan porsi tidur 2 jam saja sebelum acara.
Untung aku bisa melewati hari H dengan baik meskipun seharian harus wara wiri dengan gown & heels.
Ternyata memang menstruasi ku telat hampir seminggu. Aku pikir ini karena doa sebelumnya & kecapean. Tapi suamiku malah menyuruh untuk pakai testpack, siapa tau hamil, begitu katanya.
Jujur, aku agak takut & trauma dengan testpack.
Waktu itu aku diyakini Ibu untuk coba aja, gpp.
Ya uda, belilah testpack paling murah 😅.
Tanggal 11 subuh, aku bangun tapi tidak berani mencoba test. Rasanya aku belum siap.
Ketika pagi, saat harus pipis lagi, aku mengumpulkan tekad untuk test.
Dengan tangan gemetaran & jantung yang berdegup super kencang, aku tunggu hasil testnya.
And.. DUA GARIS MUNCUL!
Aku cuma bisa menangis di kamar mandi.
Setelah akhirnya agak "sadar", sambil memegangi stick testpack dan masih dengan tangisan terisak, aku memberitahu Ibu.
Mi.. aku positif.. Ibu langsung tertawa & bilang ya bagus donk terus kenapa kamu nangis? Dasar bodoh 😂😂😂. Next aku pun telepon suami yang saat itu lagi menyetir menuju kantor.
Dia cuma bilang, sudah kuduga 😄. Hmm.. tunggu.. itu kan pake testpack murah, rasanya kog kurang yakin ya?
Jadi besok nya test lagi pake testpack mahal, hasilnya 2 garis tapi 1 nya samar.
Nah lho, makin was was ga?
But thanx God setelah di USG dokter K, memang sudah terlihat janin di dalam rahim ku, dengan prediksi usia 5 minggu.
Words really cannot describe how my feeling was at that time. Gantian deh Ibu yang terharu karena beliau yang temenin aku ke dokter karena suami masih di Jkt.
So, our precious baby M is 32 weeks old now.
Mohon doanya agar ia selalu sehat sampai persalinan nanti pun lancar ya ❤.
.
.
.
Thanx @ris_susanto for the cute jumper 😄
Advertisement
[MUN]
Wanita yang sebenarnya sangat ambisius namun akhirnya memilih menjadi stay home wife demi usaha nya menjadi seorang Ibu.
Menikah di September 2014, sempat menunda kehamilan karena kontrak pekerjaan.
Sambil juga menikmati masa pacaran setelah menikah karena sebelumnya LDR 5 tahun.
Kenyang dari segala macam nyinyiran.
Dari pertanyaan kenapa berhenti bekerja?
Percuma donk cepat lulus kuliah tapi akhirnya di rumah aja..
Percuma donk IPK tinggi tapi pengangguran..
Lalu pertanyaan pun naik level menjadi, kog belum hamil? Mau menunda sampai kapan?
Bahkan dikatain susah hamil karena kurus, kurang gizi, kurang berusaha.
And so on...
Mungkin memang sudah budaya kita untuk "sangat perhatian" kepada orang lain sampai kurang peka terhadap perasaan mereka.
Bukan meringankan, kadang kita malah membuat mereka menjadi semakin tertekan.
Yes, I was one of them yang sempat stress akan tekanan sana sini.
Yang bahagia ketika telat menstruasi namun akhirnya menangisi hasil testpack yang negatif.
Sampai akhir 2015 memutuskan untuk check up bersama suami dengan dokter BA di RS MK Kelapa Gading.
Setelah beberapa jenis test dilakukan, hasil check up menunjukkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kami hanya diberikan vitamin.
Selanjutnya kita rutin kontrol beberapa kali sampai setengah tahun kemudian kami disarankan untuk mencari 2nd opinion dengan dokter Mah di Island Hospital Penang.
Dan ternyata memang hasilnya tidak ada masalah dan bahkan kita tidak diberikan vitamin apapun.
Tak perlu memikirkan bayi tabung katanya karena semua normal.
Saking girangnya, kami jalan kaki dari RS ke Mall yang jaraknya 3km dalam waktu 15 menitan 😂. Kalau boleh jujur sebenarnya kami merasa tidak perlu sampai ke luar negeri untuk check up tapi demi meredam rasa penasaran & kecemasan keluarga, kami pun menyanggupi.
Sepulang dari sana kami bertekad untuk lebih banyak pasrah & bahagia.
Dan kami pun menjadi pasangan yang lebih tenang & kuat.. Untuk siapapun yang baca ini & mengalami pengalaman yang sama, please be strong & percayalah Tuhan akan memberikan apa yang telah menjadi rezeki kita di saat yang tepat.
+ View more details
Wanita yang sebenarnya sangat ambisius namun akhirnya memilih menjadi stay home wife demi usaha nya menjadi seorang Ibu.
Menikah di September 2014, sempat menunda kehamilan karena kontrak pekerjaan.
Sambil juga menikmati masa pacaran setelah menikah karena sebelumnya LDR 5 tahun.
Kenyang dari segala macam nyinyiran.
Dari pertanyaan kenapa berhenti bekerja?
Percuma donk cepat lulus kuliah tapi akhirnya di rumah aja..
Percuma donk IPK tinggi tapi pengangguran..
Lalu pertanyaan pun naik level menjadi, kog belum hamil? Mau menunda sampai kapan?
Bahkan dikatain susah hamil karena kurus, kurang gizi, kurang berusaha.
And so on...
Mungkin memang sudah budaya kita untuk "sangat perhatian" kepada orang lain sampai kurang peka terhadap perasaan mereka.
Bukan meringankan, kadang kita malah membuat mereka menjadi semakin tertekan.
Yes, I was one of them yang sempat stress akan tekanan sana sini.
Yang bahagia ketika telat menstruasi namun akhirnya menangisi hasil testpack yang negatif.
Sampai akhir 2015 memutuskan untuk check up bersama suami dengan dokter BA di RS MK Kelapa Gading.
Setelah beberapa jenis test dilakukan, hasil check up menunjukkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kami hanya diberikan vitamin.
Selanjutnya kita rutin kontrol beberapa kali sampai setengah tahun kemudian kami disarankan untuk mencari 2nd opinion dengan dokter Mah di Island Hospital Penang.
Dan ternyata memang hasilnya tidak ada masalah dan bahkan kita tidak diberikan vitamin apapun.
Tak perlu memikirkan bayi tabung katanya karena semua normal.
Saking girangnya, kami jalan kaki dari RS ke Mall yang jaraknya 3km dalam waktu 15 menitan 😂. Kalau boleh jujur sebenarnya kami merasa tidak perlu sampai ke luar negeri untuk check up tapi demi meredam rasa penasaran & kecemasan keluarga, kami pun menyanggupi.
Sepulang dari sana kami bertekad untuk lebih banyak pasrah & bahagia.
Dan kami pun menjadi pasangan yang lebih tenang & kuat.. Untuk siapapun yang baca ini & mengalami pengalaman yang sama, please be strong & percayalah Tuhan akan memberikan apa yang telah menjadi rezeki kita di saat yang tepat.
Advertisement
loading ...